Berita / Riau / Pekanbaru

RSJ Tampan Riau Telah Pulangkan 33 ODGJ ke Kampung Halaman

RSJ Tampan Riau Telah Pulangkan 33 ODGJ ke Kampung Halaman

Ayobaca.id, Pekanbaru - Terhitung 30 November 2023 ini Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Pekanbaru, Provinsi Riau sudah memulangkan 33 dari 140-an Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) ke kampung halaman.

Pemulangan ODGJ ke daerah asal pasien ini, sesuai intruksi Gubernur Riau (Gubri) Brigjen TNI (Purn) H Edy Natar Nasution yang sebelumnya telah meninjau kondisi pasien di beberapa panti yang berada di bawah koordinasi Dinas Sosial Provinsi Riau. Selain itu juga termasuk yang berada di RSJ Tampan. Edy meminta pihak Dinas Sosial (Dinsos) Riau melakukan koordinasi dengan pihak Dinsos di Riau maupun daerah asal pasien ODGJ. 

Direktur RSJ Tampan, drg Sri Sadono Mulyanto, mengakui intruksi pemulangan pasien ODGJ tersebut merupakan intruksi dari Gubernur Riau. Di mana untuk pemulangan, setelah pasien dinyatakan tenang yang sudah melewati masa rawatan, tidak teridikasi rawat inap serta sudah bisa kembali berkumpul dengan keluarga.

Pemulangan pasien tersebut berada di beberapa provinsi di luar Riau dan satu di kabupaten kota di Riau. Yaitu, Provinsi Sumatra Utara (Sumut) sebanyak 13 pasien, Aceh 1 pasien, Jambi 3 pasien, Bengkulu 1 pasien, Sumatera Barat (Sumbar) 4 pasien dan Inhil sebanyak 11 pasien.

"Pemulangan pasien tersebut setelah melakukan koordinasi dengan Dinsos setempat serta Dinsos Riau serta Dinas Kesehatan Provinsi Riau untuk mengantarkan pulang para pasien ke kampung halaman," katanya.

Ia menambahkan, pemulangan pasien tersebut, selain pasien yang memiliki KTP, juga untuk pasien tanpa identitas yang data kependudukannya sebelumnya diperoleh dari rekam iris mata oleh Disdukcapil kota Pekanbaru yang selanjutnya di koordinasikan dengan Dinsos sesuai wilayah pasien.

"Saat ini kita masih terus mengkoordinasikan dengan berbagai daerah yang merupakan wilayah asal pasien, mudah-mudah dalam waktu cepat udah bisa kita pulangkan. Khususnya yang sudah tenang atau sembuh.

Sejauh ini total yg akan dilakukan pengembalian dan pengantaran ke keluarga, yang sudah lewat masa rawatan sekitar 140-an pasien, dan masih akan berlanjut untuk kabupaten kota lainnya.

"Saat pemulangan, pasien juga dibekali obat-obatan untuk satu bulan dan surat kontrol," tuturnya.

Terpisah sebelumya, Gubernur Riau (Gubri) Brigjen TNI (Purn) H Edy Natar Nasution menegaskan jika untuk pasien ODGJ ini harus diberikan pelayanan maksimal. Sehingga tidak ada lagi yang berkeliaran dan tidak terawat.

 

"Karena kita punya fasilitas yang tujuannya untuk itu, maka itu tidak ada alasan jika ada pasien pasien yang berkeliaran di jalanan," katanya.

Sebelumnya kata Gubri, ia juga sudah meninjau lansung pelayanan di RSJ Tampan, divmana peninjauan itu juga harusnya ada pernyataan, pemulangan ODGJ ke daerah asal masing-masing atas perintah Gubri Edy Natar untuk dilakukannya koordinasi antarkadis sosial provinsi. Hal ini dilakukan setelah meninjau kondisi pasien di beberapa panti yang berada dibawah koordinasi dinas sosial provinsi termasuk yang berada di RSJ.

Gubri Edy Nasution juga mengapresiasi terkait sudah banyak pasien yang dipulangkan ke kampung halaman. Artinya, semua itu bisa dilaksanakan dengan baik. Baik dalam daerah sendiri maupun di luar Riau.

"Inilah yang saya maksud dari awal, semua kuncinya dikomunikasikan. Seperti yang di luar daerah yang dikomunikasikan dengan pihak terkait setempat seperti Dinsos ini," tegasnya.

Gubri berharap, program ini bisa terus berjalan, sehingga kedepan pelayanan terhadap pasien ODGJ ini bisa terlaksana dengan maksimal.

"Karena ini juga terkait hak dan moral manusia atau masyarakat yang menjadi tanggungjawab kita. Bahkan ini juga akan dipertanyakan di akhirat kelak sebagai tangung jawab dan amanah yang diberikan kepada kita saat ini," tutupnya. 

Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau, Tengku Zul Efendi mengungkapkan, bahwa para pasien yang dirawat di RSJ dalam kondisi tertentu, para pasien akan dikembalikan kepada keluarganya atau setidaknya ke tempat mereka tinggal sebelumya.

"Jika secara medis para pasien sudah dikatakan layak untuk dipulangkan, maka kita berusaha untuk mengembalikannya ketempat asal, dan jika memungkinkan langsung ke tangan keluarganya. Namun, setidaknya ke wilayah tempat mereka tinggal," jelasnya

"Jika memang tidak memiliki keluarga yang bisa kami hubungi, barulah kita rawat di panti sosial milik kita di Provinsi Riau. Namun, sedapat mungkin kita akan berusaha untuk mendekatkan mereka kepada keluarganya. Karena rehab terbaik itu sesungguhnya ialah berada di tengah-tengah keluarga," tutupnya. (*)


Komentar Via Facebook :