Berita / Nasional /
Ini 7 Persiapan Penting Jemaah Sebelum Berangkat ke Arafah

Ayobaca.id, Makkah - Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan pelaksanaan Wukuf di Arafah jatuh pada tanggal 5 Juni 2025 . Penetapan ini berarti jemaah haji asal Indonesia akan mulai diberangkatkan dari pemondokan menuju Arafah satu hari sebelum puncak ibadah haji tersebut. Mendekati momen krusial ini, persiapan matang menjadi sangat penting bagi seluruh jemaah.
Guru Besar UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Banten M. Isom El Saha, menekankan bahwa sejak H-1 puncak haji, yang dirangkai dengan kegiatan mabit di Muzdalifah dan Mina (Armuzna), jemaah haji membutuhkan persiapan-persiapan khusus.
"Persiapan paling pokok adalah menjaga kesehatan jasmani dan rohani," ujarnya.
Ini krusial karena jemaah haji akan terikat dengan ketentuan dan larangan ihram selama minimal tiga hari, yakni pada tanggal 8, 9, dan 10 Dzulhijjah. Selain menjaga kesehatan, jemaah juga harus menuntaskan manasik haji lainnya seperti tawaf, sa'i, melontar jamarat, dan tahallul, yang semuanya harus dilaksanakan di tengah kepadatan lautan manusia.
Oleh karena itu, pada H-1 Armuzna, jemaah haji sangat dianjurkan untuk menyiapkan dan melakukan beberapa hal penting demi kesempurnaan ibadah haji mereka.
Pertama, mandi untuk Ihram yang dilakukan pada pagi hari tanggal 8 Dzulhijjah. Mandi untuk Ihram hukumnya sunnah dan dilakukan sebelum mengenakan kain Ihram. Pada saat ini, jemaah haji belum terikat ketentuan dan larangan ihram, sehingga para ulama bahkan menganjurkan untuk memakai sabun wangi, parfum, dan minyak rambut, asalkan dilakukan sebelum niat Ihram.
Kedua, memakai pakaian Ihram dan menanggalkan pakaian luar serta dalam bagi pria. Sementara jemaah haji perempuan diwajibkan menutupi seluruh anggota badannya, terkecuali muka dan telapak tangan. Mengingat suhu udara di Saudi pada pelaksanaan Armuzna diperkirakan sangat panas, disarankan untuk menyediakan payung yang berfungsi melindungi badan dari hawa panas, bukan untuk menutupi kepala.
Ketiga, menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan selama Armuzna. Jemaah haji cukup membawa pakaian ganti sesudah ber-ihram. Obat-obatan pribadi, minyak oles, serta perlengkapan mandi juga perlu dibawa sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu dibutuhkan sesudah ber-Ihram.
Keempat, membawa buku panduan dan doa haji yang telah disiapkan, termasuk mushaf kecil Al-Quran untuk tadarus selama Armuzna. Jemaah haji juga dapat memanfaatkan aplikasi Al-Quran serta kumpulan doa-doa lain yang telah tersedia dalam format Android. Semua perlengkapan ini dapat disimpan dengan aman dalam tas kalung yang sudah disediakan.
Kelima, sangat penting bagi jemaah untuk selalu berada dalam kelompok regu dan rombongan. "Jemaah haji dituntut menjaga kekompakan rombongan supaya mudah terkoordinir dan cepat memperoleh informasi," jelas Isom El Saha. Ini mencakup proses pengangkutan dari pemondokan ke Arafah, penempatan di tenda Arafah, pengangkutan Arafah-Muzdalifah-Mina, melontar jamarat, tawaf, sa'i, dan tahallul.
Keenam, menyimpan barang-barang berharga di dalam koper besar yang terkunci rapat dan tidak perlu dibawa selama Armuzna. Kunci gembok saja yang disimpan baik-baik agar tidak hilang. Khususnya bagi jemaah haji kloter pertama, karena barang bawaan utama (koper besar) sudah terlebih dulu diangkut untuk dipulangkan ke Indonesia, disarankan untuk menyiapkan keperluan penting di koper kecil. Selain itu, pada tanggal 8 Dzulhijjah, jemaah sebaiknya tetap berada di lingkungan kemah sesuai maktabnya dan tidak meninggalkan rombongan untuk menghindari risiko terpencar atau tersesat.
Persiapan jemaah haji pada H-1 pelaksanaan Armuzna ini sangat berkontribusi dalam mendukung terciptanya ekosistem haji yang nyaman dan aman. Oleh sebab itu, jemaah haji dituntut aktif bekerja sama agar terwujud kesuksesan pelaksanaan haji 1446 H. Dengan persiapan yang matang dan kepatuhan terhadap aturan, diharapkan seluruh jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan khusyuk dan mabrur.(*)
Komentar Via Facebook :