Berita / Riau / Rokan Hulu
Operasi Udara Padamkan Karhutla di Rokan Hulu Terus Berlanjut

Ayobaca.id, Rohul - Hari keempat berada di Pekanbaru Riau, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto kembali melakukan pemantau udara guna melihat secara langsung penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kali ini dirinya bertolak menuju Kabupaten Rokan Hulu pada Kamis (24/7/2025).
Pada kesempatan ini, dirinya tidak hanya melakukan pemantauan udara saja, tetapi turut mendarat di Kabupaten Rokan Hulu dan menyaksikan secara langsung proses pemadaman kebakaran dengan menggunakan helikopter water bombing.
Setibanya di Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu. Kepala BNPB melihat dari dekat, proses pemadaman water bombing di titik yang sulit dijangkau oleh tim Satgas Darat. Merespon sulitnya perjalanan menuju titik api, dirinya langsung menambahkan satu unit helikopter lagi guna mempercepat pemadaman api di wilayah Kabupaten Rokan Hulu.
“Di lokasi ini pemadaman pakai satgas darat akan sulit, karena ke sana jalannya tidak ada, jadi langkahnya harus dari udara, pakai helikopter water bombing,” ucapnya.
“Siang ini dipastikan dua helikopter untuk Kabupaten Rokan Hulu,’ imbuh Suharyanto.
Selain menggunakan helikopter water bombing dirinya akan berkonsultasi dengan tim operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk melakukan penyemaian di langit Kabupaten Rokan Hulu, karena pelaksanaan OMC tergantung oleh ada atau tidaknya awan yang bisa disemai hingga menjadi hujan.
“Beberapa hari terakhir di Riau sudah hujan tapi di Rokan Hulu mungkin belum. Hari ini diupayakan OMC di Rokan Hulu jika bisa,” tuturnya.
Dampak dari turunnya hujan itu, dirasakan langsung oleh Kepala BNPB. Dirinya membandingkan kondisi saat melakukan pemantauan udara pada Senin (21/7) yang lalu dan hari ini, asap jauh berkurang.
“Setelah tiga hari yang lalu saya melihat langit di atas Riau, sekarang perjalanan dari Pekanbaru menuju Rokan Hulu kembali lagi ke Pekanbaru, kita lihat dari atas situasi lebih baik. Tiga hari lalu masih banyak titik-titik api, sekarang relatif terkendali sudah banyak yang padam,” ungkap Suharyanto.
“Artinya upaya pemadaman dan penegakan hukum sudah dilakukan, ada hasilnya, meskipun belum tuntas dan masih terus dilakukan,” lanjut Suharyanto.
Menurunnya titik api dan berkurangnya asap di langit Bumi Lancang Kuning ini merupakan hasil dari kerja keras dan kolaborasi pentaheliks yang terlibat dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan.
“Berkat operasi secara terpadu baik operasi modifikasi cuaca mendatangkan hujan yang sudah beberapa kali turun hujan. Kemudian helikopter water bombing sudah melaksanakan operasi sudah ada tiga yang beroperasi di langit provinsi Riau,” kata Suharyanto
“Kemudian operasi darat dari Satgas TNI/Polri, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, BPBD dan unsur - unsur terkait lainnya yang terus memadamkan api sehingga tidak menjadi besar. Mudah - mudahan kondisi ini bisa terus dipelihara dan ditingkatkan,” ujarnya.
Pada akhir tinjauan, dirinya mengingatkan masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar, karena ini akan berdampak luas ke segala lini.
“Tahun ini ada 44 orang dijadikan tersangka, artinya kita sudah lebih tegas. BNPB tidak lihat lahan apapun, mau itu lahan masyarakat atau korporasi, kalo kebakar ya kita padamkan. Jangan sampai kebakaran meluas mengganggu kesehatan masyarakat dan menyangkut nama baik bangsa,” pungkas Suharyanto.(*)
Komentar Via Facebook :