Ayobaca.id, Pekanbaru - Direktur Pascasarjana UIN Suska Riau, Prof Dr Hj Helmiati, MAg menegaskan bahwa mahasiswa pascasarjana memikul tanggung jawab yang lebih besar dan mulia dibandingkan mahasiswa sarjana.

Hal tersebut disampaikan saat Kuliah Umum Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau sekaligus menandai dimulainya perkuliahan Semester Ganjil Tahun Akademik 2025–2026.

Menurutnya, istilah mahasiswa bermakna “siswa yang maha”, yang diharapkan masyarakat menjadi agen perubahan dan transformasi. Oleh karena itu, mahasiswa pascasarjana dituntut untuk berpikir kritis, peka terhadap persoalan sosial, serta mampu menghadirkan solusi berbasis ilmu pengetahuan.

“Program Pascasarjana berkomitmen membekali mahasiswa tidak hanya dengan kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan emosional dan spiritual. Inilah yang membedakan tingkat studi ini dari jenjang sarjana,” ujarnya, Kamis (4/9/2025).

Prof Helmiati juga mengingatkan mahasiswa, khususnya perwakilan kelas, agar proaktif berkomunikasi dengan dosen terkait jadwal perkuliahan. Informasi jadwal tersedia di sistem akademik I-Raise, namun tetap memungkinkan adanya penyesuaian demi kenyamanan mahasiswa.

Kuliah umum dihadiri narasumber Dr Abdul Hadi, MA, PhD yang dalam paparannya yang berjudul “Prinsip dan Karakteristik Pendidikan Pascasarjana”.

Ia menekankan bahwa pendidikan pascasarjana menuntut kajian sistematis tingkat lanjut dan pengalaman akademik yang lebih mendalam.

“Lulusan Pascasarjana diharapkan tidak hanya menguasai bidang ilmunya, tetapi juga mampu mengajar, meneliti, serta mengimplementasikan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Dr Abdul Hadi juga menambahkan bahwa jenjang pendidikan pascasarjana mencakup Postgraduate Certificate (PGCert), Postgraduate Diploma (PGDip), Magister (S2), hingga Doktor (S3).(*)