Berita / Riau / Kampar

415 Mahasiswa UNRI Siap Mengabdi di 38 Desa Kabupaten Kampar

415 Mahasiswa UNRI Siap Mengabdi di 38 Desa Kabupaten Kampar

Ayobaca.id, Kampar - Sebanyak 415 mahasiswa Universitas Riau (UNRI) secara resmi diserahkan dan diterima untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) di Kabupaten Kampar, Senin (23/6/2025) di Lapangan Upacara Kantor Bupati Kampar.

Mewakili Bupati Kampar, Sekretaris Daerah Hambali SE MBA MH menyampaikan sambutan kepada seluruh mahasiswa UNRI yang akan mengabdi di tengah masyarakat Kampar.

Ia menegaskan bahwa Kukerta ini sebagai proses pembelajaran langsung bagi mahasiswa untuk berinteraksi, memecahkan masalah, dan memberdayakan masyarakat desa.

“Selamat datang dan selamat menjalankan Kukerta di bumi Serambi Mekkah-nya Riau. Ilmu yang didapatkan dibangku kuliah harus bisa diimplementasikan secara nyata,"ujarnya .

Ia juga menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Kampar mendukung penuh program ini karena selaras dengan upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pembangunan desa.

"Mahasiswa UNRI akan disebar di 38 desa, di antaranya Desa Binuang, Pulau Gadang, Tambang, Muara Takus, Koto Mesjid, Sungai Putih, Salo, dan lainnya, yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Kampar,"terangnya 

Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi UNRI, Dr Ir Sofyan Husein Siregar MPhil yang turut hadir menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Kampar atas sambutan dan kerja sama yang terjalin.

“Kami sangat bersyukur atas penerimaan dari Pemerintah Kabupaten Kampar. Mahasiswa Kukerta yang hadir ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata melalui ilmu yang mereka miliki. Ini adalah bagian penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ungkapnya.

Ia juga mengingatkan para mahasiswa untuk menjaga etika dan profesionalisme selama di lapangan, karena mereka membawa nama baik almamater UNRI.

“Diharapkan program Kukerta ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dan pemerintah daerah. Semoga mahasiswa mampu menggali potensi lokal, menyelesaikan persoalan di tingkat desa, serta memperkuat nilai-nilai pemberdayaan masyarakat berbasis ilmu pengetahuan,” harap Sofyan.(*)


Komentar Via Facebook :