Berita / Riau / Pekanbaru

Kapolda Riau, Wali Kota, dan Warga Kampung Dalam Deklarasikan Perang Melawan Narkoba

Kapolda Riau, Wali Kota, dan Warga Kampung Dalam Deklarasikan Perang Melawan Narkoba

Ayobaca.id, Pekanbaru - Kapolda Riau Irjen Pol Dr Herry Heryawan SIK MH MHum, bersama Walikota Pekanbaru H Agung Nugroho dan Kapolresta Pekanbaru Kombes Jeki Rahmat Mustika, serta warga Kampung Dalam mendeklarasikan Kampung Dalam Bebas Narkoba, Rabu (25/6). Deklarasi ini dilakukan karena sebelumnya Kampung Dalam dikenal sebagai salah satu titik rawan peredaran narkoba, kini sedang bangkit menyatakan tekad untuk berubah.

Kapolda mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79 yang jatuh pada 1 Juli 2025. Deklarasi ini sendiri digagas Ditresnarkoba Polda Riau bersama Polresta Pekanbaru, yang mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Pekanbaru dan disambut antusias oleh masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Kapolda Riau menegaskan bahwa deklarasi ini bukan sekadar seremoni, melainkan bagian dari misi besar Polda Riau bertajuk Melindungi Tuah, Menjaga Marwah.

“Kalau kita ingin menjaga marwah, kita harus memutus semua yang merusaknya. Termasuk narkoba!” tegas Irjen Herry.

Tuah jelas Kapolda mencerminkan kekayaan budaya, alam, dan potensi manusia Riau, sedangkan makna "marwah" adalah kehormatan yang harus dijaga. "Peredaran narkoba adalah bentuk perusakan yang paling nyata terhadap kehormatan masyarakat,” kata Alum Akpol 1996 ini.

Dalam kesempatannya, Kapolda juga memperkenalkan Program Jelajah Riau untuk Rakyat (JALUR), sebagai pendekatan holistik berbasis solusi nyata. Program ini sendiri jelas Kapolda, mencakup sektor pendidikan, pemberdayaan UMKM, dan pelestarian budaya. 

Menurut sejarah yang Kapolda ketahui, Kampung Dalam, yang berada di tepi Sungai Siak dan diyakini sebagai titik awal sejarah kota Pekanbaru, memiliki potensi besar untuk bangkit dan menjadi ikon kota.

“Kita hidupkan wisata air, rumah-rumah warga bisa disulap menjadi homestay, anak-anak muda dilatih jadi pemandu wisata dan pelaku UMKM. Kita ubah kampung narkoba menjadi kampung ekonomi kreatif!” ujar Kapolda.

Selain itu, Kapolda juga mengungkapkan rencana menjadikan rumah singgah bersejarah “Tuan Kadi” sebagai pusat kegiatan budaya dan ekonomi rakyat. 

Kapolda Irjen Herry pun menutup dengan pesan bahwa deklarasi ini bukan akhir, tapi awal dari perjuangan panjang. “Mari kita ubah stigma. Kampung Dalam ke depan harus dikenal bukan karena narkobanya, tapi karena prestasinya, budayanya, dan semangat gotong royong masyarakatnya yang luar biasa,” ajak Kapolda.

Kegiatan lainnya yang dilaksanakan pada deklarasi ini adalah pembagian ratusan paket sembako kepada warga.

Wali Kota Pekanbaru H Agung Nugroho dalam sambutannya tak menutupi kenyataan bahwa Kampung Dalam pernah memiliki reputasi kelam.

“Dulu yang bermain narkoba di sini bukan lagi pemula, tapi suhu. Bahkan ada yang disebut penasehat narkoba. Tapi hari ini, kita nyatakan: cukup!” tegas Agung disambut tepuk tangan warga.

Melalui deklarasi ini, Agung berharap generasi muda Kampung Dalam ke depan mampu menjadi pemimpin, bahkan menjadi Kapolda. Ia juga mengakui adanya ketimpangan pembangunan di kawasan Senapelan yang dinilainya turut mendorong tumbuhnya ekonomi gelap, namun ia menegaskan bahwa perubahan tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri.

“Pemerintah siap hadir, tapi perubahan hanya bisa terjadi kalau masyarakatnya juga mau berubah,” pungkasnya.

Hadir dalam acara tersebut Wakapolda Riau Brigjen Pol Andrianto Jossy Kusumo, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika, Wali Kota Pekanbaru H Agung Nugroho, para kepala organisasi perangkat daerah (OPD), tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta ratusan warga.(*)


Komentar Via Facebook :